Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kisah Dua Pengembara


    
 Di dalam sebuah hutan hiduplah dua pengembara. Suatu saat kedua pengembara ini terperosok ke dalam lubang dan beradalah mereka di sebuah gua. Kedua pengembara ini ingin sekali keluar, tetapi lubang gua itu tertutup oleh jeruji besi yang sangat kuat.
     Kedua pengembara ini berusaha sekuat tenaga untuk menghancurkan jeruji besi tersebut dengan tenaga dan golok mereka yang tajam. Namun, mereka mulai kelelahan dan golok mereka pun mulai rusak karena jeruji besi itu terlalu keras. Kedua pengembara ini kelelahan dan butuh istirahat. Pengembara pertama berkata dalam hatinya: "Aku tidak akan menyerah sebelum menghancurkan jeruji besi tersebut sekuat tenagaku. Pantang menyerah adalah pangkal dari keberhasilan!" Pengembara kedua termenung dan berpikir: "Aku akan kelelahan dan kelaparan jika aku nekat menghancurkan jeruji itu, ada baiknya kalau aku mengambil jalan lain saja untuk dapat keluar dari gua".
     Setelah beristirahat sejena, pengembara pertama mulai merusak lagi jeruji besi tersebut dengan sekuat tenaga, sedangkan pengembara kedua mengundurkan diri dari usahanya merusak jeruji. Melihat pengembara kedua mundur diri dari usahanya, pengembara pertama mulai mengejek pengembara kedua: "Kamu itu sifatnya mudah menyerah dan tidak ulet bekerja, mana mungkin kamu bisa berhasil dalam kehidupanmu?" Pengembara kedua tidak memedulikan ejekan pengembara pertama itu, dia mundur mencari jalan lain keluar dari gua tersebut. Akhirnya, pengembara kedua berhasil memperoleh jalan keluar dari gua, sedangkan pengembara pertama kelelahan karena merusak jeruji besi tersebut.
     Cerita ini mengungkapkan bahwa untuk memecahkan masalah bukan hanya mengandalkan keuletan dalam bekerja, tetapi juga menggunakan kecerdasan.

Post a Comment for "Kisah Dua Pengembara"